Minggu, 29 Agustus 2010

Candi Wringin Lawang Kab. Mojokerto

Candi Wringinlawang terletak di Dukuh Wringinlawang, Desa Jati Pasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur tepatnya 11 km dari Mojokerto ke arah Jombang. Konon dahulu di dekat candi terdapat pohon beringin yang besar sehingga candi ini dinamakan Candi Wringinlawang (dalam bahasa Jawa, wringin berarti beringin, lawang berarti pintu).


Tidak banyak yang diketahui tentang masa pembangunan maupun fungsi candi ini. Dalam tulisan Raffles tahun 1815, bangunan kuno ini disebut dengan nama Gapura Jati Paser. Sebutan itu kemungkinan berkaitan dengan nama desa tempat candi itu berada. Dalam tulisan Knebel tahun 1907, gapura ini disebut sebagai 'Gapura Wringinlawang.Wringinlawang merupakan candi bentar, yaitu gapura tanpa atap. Candi bentar biasanya berfungsi sebagai gerbang terluar dari suatu kompleks bangunan. Menilik bentuknya, Gapura Wringinlawang diduga merupakan gapura menuju salah satu kompleks bangunan yang berada di kota Majapahit.

Gapura Wringinlawang telah mengalami pemugaran yang dilaksanakan sejak tahun 1991 sampai dengan tahun 1995. Keseluruhan bangunan yang menghadap timur-barat ini terbuat dari bata merah. Fondasi gapura berbentuk segi empat dengan ukuran 13 x 11,50 m. Sebelum dipugar belahan selatan gapura masih utuh, berdiri tegak dengan ketinggian 15,50 m., sementara belahan utara hanya tersisa 9 meter.

Sabtu, 28 Agustus 2010

Hikmah Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan

Di balik ujian menahan lapar, dahaga dan hawa nafsu selama berpuasa di bulan Ramadhan, ternyata tersembul manfaat yang luar biasa bagi kesehatan.

Harits bin Kaldah, salah satu dokter yang terkenal dari Arab mengatakan, “Menjaga makan adalah obat dari penyakit. Sedangkan perut adalah sumber penyakit”.

Dengan berpuasa, otomatis perut terjaga dari asupan makanan yang berlebihan yang mungkin membahayakan tubuh dan kesehatan.

Tahukah Anda bahwa berpuasa ternyata mampu:

1. Menurunkan bobot tubuh

Berkurangnya masukkan energi pada orang berpuasa, membuat tubuh harus mencari sumber energi yang tersimpan di dalamnya, yaitu simpanan lemak dalam tubuh untuk dijadikan sumber energi. Tak heran bila setelah 29-30 hari berpuasa, tubuh akan berubah bentuknya dan berkurang bobotnya hingga sekitar 4 kg.

2. Mencegah terjadinya stroke

Puasa juga dapat mengurangi risiko stroke karena dapat memperbaiki kolesterol darah. Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan HDL (high density lipoprotein) dan menurunkan lemak trigliserol (pembentuk kolesterol LDL -low density lipoprotein- yang merusak kesehatan).

3. Menurunkan tekanan darah


Pada mereka yang memiliki tekanan darah tinggi ringan sampai sedang dengan kelebihan berat badan, puasa dapat membantu menurunkan tekanan darah. Namun konsultasi dengan dokter ahli tetap harus dilakukan untuk menyesuaikan pemberian obat.

4. Membentuk sel-sel baru


Puasa juga berfungsi untuk menghilangkan sel-sel rusak dalam tubuh. Rasa lapar pada orang berpuasa membuatnya menggerakan organ-organ internal dalam tubuh dan “memakan” sel-sel yang rusak untuk menutupi rasa lapar. Nah, pada saat itu badan akan menggantinya dengan sel-sel baru, sehingga bisa kembali berfungsi dan beraktivitas.

5. Mengurangi risiko diabetes


Bagi orang sehat, berpuasa dapat mengurangi risiko terkena penyakit diabetes tipe 2. Hal ini terjadi karena pengurangan konsumsi kalori secara fisiologis akan mengurangi sirkulasi hormon insulin dan kadar gula darah. Dengan pengontrolan gula darah yang baik, akan mencegah penyakit diabetes tipe 2, yang disebabkan harmon insulin tidak sensitif lagi mengontrol gula darah.

Selama Anda sehat dan mampu berpuasa, lakukan ibadah ini dengan sepenuh hati karena selain pahala yang berlipat ganda manfaat kesehatan pun akan Anda dapatkan. Selamat berpuasa …

Hikmah Puasa Ramadhan : Puasa Pada Zaman Nabi



“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa” (Alqur’an S. Al Baqarah : 183)

Perintah Puasa bukan hanya diwajibkan kepada kita ummat sekarang, tapi juga sudah diwajibkan oleh Allah SWT kepada orang-orang terdahulu termasuk para Nabi.

Berikut beberapa contoh puasa para Nabi :

Puasa Nabi Adam : Ada juga yang mengatakan Adam berpuasa 40 hari 40 malam setiap tahun. Pendapat lainnya mengatakan Adam berpuasa dalam rangka mendoakan putra-putrinya. Selain itu, ada yang menjelaskan, Adam berpuasa pada hari Jumat untuk mengenang peristiwa penting, yakni dijadikannya dia oleh Allah, hari diturunkannya ke bumi, dan diterimanya tobat Adam oleh Allah.

”Sesungguhnya Allah menjadikan Adam pada hari Jumat, diturunkan di bumi pada hari Jumat, dia bertobat kepada Allah atas dosanya memakan buah khuldi pada hari Jumat dan wafat pun pada hari Jumat.” (HR Bukhari).

Puasa Nabi Nuh
: Nabi Nuh yang berpuasa selama tiga hari setiap bulan sepanjang tahun, seperti puasanya Nabi Adam. Nabi Nuh juga memerintahkan kaumnya untuk menyembah Allah dan berpuasa ketika mereka berbulan-bulan hidup terkatung-katung di dalam perahu besar di tengah samudera luas akibat bencana banjir besar, seraya bertobat kepada Allah.

Puasa Nabi Ibrahim : Nabi Ibrahim AS juga terkenal dengan kegemarannya berpuasa, terutama pada saat hendak menerima wahyu dari Allah, yang kemudian dijadikan suhuf Ibrahim itu. Puasa menurut agama Ibrahim dilaksanakan oleh Ismail, putra Ibrahim yang terkenal taat beribadah itu; dan puasa Ibrahim diikuti pula oleh Ishaq (putra Ibrahim dari Sarah). Nabi Ya’qub terkenal sebagai orang tua dan rasul yang gemar berpuasa, terutama untuk keselamatan putra-putranya.

Puasa Nabi Yusuf : Nabi Yusuf berpuasa ketika berada dalam penjara bersama para terhukum lainnya. Kebiasaan berpuasa ini juga beliau terapkan ketika menjadi pembesar Mesir dan menjabat sebagai menteri perekonomian negeri tersebut. ”Karena aku khawatir apabila aku kenyang, nanti aku akan melupakan perut fakir miskin.”

Puasa Nabi Yunus : Nabi Yunus berpuasa dari makan dan minum saat berada dalam perut ikan besar selama beberapa hari, kemudian berbuka puasa setelah dimuntahkan kembali dari dalam perut ikan itu. Untuk berbuka, dikisahkan beliau memakan buah semacam labu yang tumbuh di tepi pantai.

Puasa Nabi Ayub : Nabi Ayub berpuasa pada waktu dia hidup dalam serba kekurangan dan menderita penyakit selama bertahun-tahun, sampai akhirnya lepas dari cobaan itu.

Puasa Nabi Syuaib : Nabi Syuaib terkenal kesalehannya dan sebagai orang tua yang banyak melakukan puasa dalam rangka bertakwa kepada Allah.

Puasa Nabi Daud : Nabi Daud biasa berpuasa secara berselang, yakni sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa. Dalam Perjanjian Lama disebutkan bahwa Nabi Daud berpuasa selama tujuh hari pada waktu putranya sakit keras. Untuk memohon kesembuhan dari Allah bagi putranya itu, Nabi Daud berpuasa sambil menutup diri dalam kamarnya, dan terus-menerus menangis karena sedih. Pada hari ketujuh dari puasanya itu, putranya meninggal dunia. Setelah mengetahui itu, Nabi Daud tidak meneruskan puasanya lagi.

Puasa Nabi Musa : Nabi Musa berpuasa selama 40 hari 40 malam dalam persiapan menerima wahyu dari Allah di Bukit Sinai. Hal yang sama juga dilakukan oleh Nabi Ilyas ketika akan pergi ke Gunung Horeb untuk menerima wahyu dari Allah, dan Nabi Isa ketika dia mulai tampil di muka umum untuk menyatakan dirinya sebagai rasul.

Bahan bacaan : Dari berbagai sumber di Internet.

Semoga bermanfaat,


Tnx,

Admin